Langsung ke konten utama

Masa Pandemi (Bagian I)

Sumber : https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51655781

    Setelah sekian lama ga muncul di blog, akhirnya saya mencoba untuk ngeblog lagi. Awalnya bingung mau ngapain selama pandemi karena banyak waktu luang namun lagi-lagi terbuang sia-sia dipakai cuma main sosmed dan ngegame.

    Pandemi COVID-19 di Indonesia ada pada bulan Maret 2020 dan itu juga yang membuat saya belajar otodidak seperti manajemen stress,belajar ngoding dan belajar mengatur diri ke arah yang lebih baik. Pada awal-awal pandemi saya tidak banyak merasakan perubahan pada hidup saya, hanya semua dikerjakan dirumah (online). Sempat bingung juga, karena berdasarkan hasil tes MBTI saya ini orangnya ekstrovert (udah tau kan ya), saya butuh bertemu orang-orang untuk menaikkan semangat saya tapi kali ini harus dipaksa belajar-bersosialisasi di depan layar laptop yang hampir menyala 12 jam tiap harinya.

    Saya melaksanakan UTS semester dua di Surabaya agar jikalau saya harus pulang ke Karawang, paling tidak kewajiban saya sudah terselesaikan dan bisa pulang tanpa harus khawatir ujian di kereta yang berjalan dari timur ke barat selama 12 jam.

Kembali ke Kampung Halaman

    Karena saya merasa jenuh dan tidak ada lagi yang bisa saya lakukan ,saya memutuskan untuk balik ke kampung halaman saya yang berada di Karawang,Jawa Barat. Saya merasakan mood saya naik karena saya bisa bertemu dengan kedua orang tua saya yang saya tinggalkan sangat jauh dari kota Surabaya. Saya pulang pada awal bulan April dimana pandemi COVID-19 belum terlalu parah dan belum ada PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Dan benar saja, beberapa minggu setelahnya kota Surabaya menerapkan PSBB. Tak lama,beberapa kota yang kasus COVID-19 nya meningkat pun menerapkan PSBB.

Ikut Panitia Ospek ?

    Pernah ngebayangin ga rasanya jadi kaka kaka pembimbing buat adek adek mabanya ngerasa hidup jadi bermanfaat buat orang sekitar apalagi maba maba yang baru masuk kuliah. Akhirnya saya coba untuk daftar kepanitiaan dengan mendaftar menjadi Senior Pendamping dan alhamdulillah keterima( horee!) tapi ini masih pandemi dan gatau beneran bisa ngedampingi adek-adek maba atau ga tapi ya coba dulu aja ya kan!

Gabut oh Gabut !

    Setelah menjalani 2-3 bulan berada di kampung halaman, saya pun kembali berada pada titik jenuh saya. Bingung mau ngapain, dan juga saya sudah meet-up dengan teman-teman saya( note: sudah masuk era "New Normal" ). Timbul rasa ingin kembali lagi ke Surabaya tapi rasanya sama saja saya bingung di Surabaya mau ngapain. Ada ide, mengapa tidak coba kursus stir mobil? mungkin itu bisa dicoba selama pandemi kan ga banyak yang ikut kursus stir mobil.

Kursus Stir Mobil

    Akhirnya benar saja, bapak saya merestui saya untuk ikut kursus stir mobil dan mungkin tahun-tahun setelahnya saya yang gantian nyetir untuk keluarga saya. Awalnya bingung nginjek kopling dan gas ini gimana namun akhirnya setelah 12x pertemuan (maklum newbie) bisa juga tapi saya masih belum berani jalan-jalan jika tanpa orang tua saya. Pengajuan SIM tiba saya akhirnya mengambil SIM saya di Polres Karawang.

Satu Lain Hal

    Saat itu aku masih kursus stir mobil dan belum selesai mungkin masih di pertemuan 8/9 namun bude menelpon bapakku dan memberi tahu kabar buruk bahwa kondisi pakdeku semakin memburuk. Bapakku mengabarkan hal ini pada aku,mama dan adekku. Terkhusus aku, aku yang sudah menjalani 1,5 semester tinggal bersama pakdeku teringat akan penyakitnya. Aku tidak mau berspekulasi macam-macam aku hanya ingin kursus ini selesai aku dapat SIM dan pulang ke Surabaya.
    Saat itu tanggal 16 Agustus, aku sudah selesai dengan kursus mengemudiku namun belum dapat kabar perihal SIM bagaimana, Sore pada saat itu, kami sekeluarga mencoba untuk menelpon budeku bagaimana kabarnya pakde? Diangkatlah telepon itu dan mengabarkan bahwa pakde sudah mencoba segala usahanya doakan saja yang terbaik.
    Aku ingat kata-kata yang pakde ucapkan kepadaku yaitu "Kapan pulang pik?" aku hanya bisa menjawab "Iya pakde nanti aku ke Surabaya".

Perjalanan Jauh

    Tepat pada 17 Agustus 2020, Indonesia merayakan Hari Kemerdekaannya sebagai bangsa. 75 tahun merdeka dari penjajah. Kemerdekaan kali ini tidak bisa dirayakan dengan lomba-lomba yang biasanya aku ikuti saat masih kecil, hari ini kebanyakan orang berada dirumahnya masing-masing.
    Aku mendapat kabar kurang lebih pada pukul 14.00, pakdeku masuk rumah sakit, yang mana kondisinya tidak semakin baik sejak hari kemarin kami saling bertukar cerita via telepon genggam. Bapakku memutuskan untuk mengajakku pergi ke Surabaya untuk menemui pakdeku. Bapak, kakaknya bapak dan aku memutuskan untuk melakukan perjalanan jauh menuju Surabaya pada pukul 18.00.
    Tidak ada hati yang merdeka saat itu, semua saling mendoakan yang terbaik untuk pakdeku yang berada di rumah sakit. Pukul 19.00, Budeku menelpon bahwa pakde telah tiada.

Rencana Selanjutnya

    Semua mata yang ada di mobil saat itu tak bisa mengelak untuk mengeluarkan air mata. Selanjutnya, pakde akan dimakamkan di Blitar. Bapakku pun mengganti arah yang sebelumnya menuju kota Surabaya kini berganti menjadi kota Blitar. Semua sudah berdoa yang terbaik, namun Allah lebih sayang Pakdeku. Kata-kata terakhirnya kini sangat membekas di kepalaku. Setelah perjalanan 8 jam lebih melewati panjangnya jalan tol antar provinsi kami tiba di kota Blitar untuk melakukan pemakaman yang akan dimakamkan siang hari. Bude tidak bisa tidur sepanjang hari, tentu saja melepas orang yang dicintai, yang menjadi pendamping hidup selama hidup bukan satu perkara yang mudah.

Lalu Apalagi ?

    Setelah semuanya berlalu, aku mempersiapkan diri untuk pergi ke Surabaya. Karena disini sudah tidak ada lagi yang harus kulakukan, akupun mencium kedua tangan orang tuaku untuk pamit pergi ke Surabaya. Selain untuk menemani budeku, aku juga sudah mulai kuliah meskipun daring.

NEXT....TUNGGU BESOK YA!


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulang Pergi atau Ngekost ?

Nikmatnya ngekos? Bahagianya Pulang Pergi, enak mana ya? Well, kalau kamu tinggal di kota besar dan memiliki akses pendidikan yang bagus dibanding daerah lain kamu tidak perlu ngekos di kota orang karena daerahmu sendiri sudah termasuk yang maju dibandingkan yang lainnya. Tapi apasih kelebihan dan kekurangannya ? mari kita ulas !

Ngoding atau ga ngoding?

Ilustasi Bahasa Pemrograman Jauh sebelum memasuki dunia perkuliahan, aku pernah bermimpi untuk masuk di jurusan Informatika. Saat itu belum ada dibayanganku bahwa ngoding ternyata tidak semudah itu. Aku hanya tau bahwa nantinya bakalan ngoding dan ngoding dan ngoding lagi tanpa tau ngoding sendiri itu apa

Enak Gak Sih Jadi Mahasiswa ?

Maha-siswa , tingkatan tertinggi setelah 12 tahun kita menjalani wajib sekolah.Perjuangan menjadi mahasiswa bisa dibilang tidak mudah.Kurang lebih hanya 1/7 dari 700.000 sekian siswa yang mengikuti SBMPTN yang diterima di PTN itu belum dengan jalur yang lain.Saling sikut dengan teman satu sekolah menjadi hal wajar demi mengejar PTN impian.Pertanyaannya, Enak jadi "mahasiswa" ?