Langsung ke konten utama

Kerjakan Skripsi Tuntaskan Revisi


Semua bermula di februari

Memasuki semester 8, tuntutan untuk mendapatkan gelar sarjana semakin terasa. Saat itu aku memutuskan untuk ke kampus, memulai kembali perjalanan semester 8 ini dengan ke perpustakaan. Aku menghabiskan waktu 1-2 jam hanya untuk sekedar mencari-cari judul yang pas dan sesuai dengan kemampuanku baik dari pengkodean hingga penulisan laporan. 

Setelah mendapatkan judul, aku mencari beberapa paper yang bisa kujadikan referensi dalam meneliti tugas akhir ku ini. Kuhabiskan waktu 1 minggu untuk mencari,membaca,memahami berdasarkan paper yang ada yang kemudian akan berlanjut ke pertanyaan "bagaimana kiranya nanti proposal yang akan kuajukan ini?"

Mengerjakan proposal tapi jangan asal

Judul sudah kuputuskan, saatnya mengerjakan proposal. Ternyata membangun proposal skripsi tidak semudah yang dibayangkan. Aku yang saat itu tidak mengerti bagaimana cara membuat BAB 1, BAB 2, hingga BAB 3 pun harus kembali ke perpustakaan mencari refrensi. Tidak lupa juga, mencari refrensi yang sudah tersebar di internet.

Setelah mencoba membuat kerangka di 3 bab ini, aku putuskan untuk menentukan dosen pembimbing 1. Lagi-lagi, aku saat itu masih takut bahkan hanya untuk mengirimkan pesan ke dosen untuk mengajukan beliau sebagai dospem 1 ku. Akhirnya, aku pun menghadap dospem 1 ku dan singkat cerita beliau setuju untuk dijadikan sebagai dospem 1. Tidak butuh waktu lama, selanjutnya aku harus menentukan dosen mana yang dapat kujadikan dospem 2. Dosen pembimbing 2 ku pun setuju, tetapi ada revisi yang harus kukerjakan sebelum mengunggah proposal yang berarti secara tidak langsung aku harus memulai progres pengkodean program tugas akhir ku dalam waktu 1 minggu sebelum batas akhir pengumpulan. Singkat cerita, semua revisi yang diberikan selesai kukerjakan dan siap untuk diunggah.

Hati yang patah, hingga tak tahu arah

Masih teringat dengan jelas, motivasiku menyelesaikan skripsi ini yaitu untuk kembali pulang dan menikmati waktu bersamanya. Namun, ditengah-tengah perjalanan proposal skripsiku hubungan kami harus berakhir karena adanya satu permasalahan. Revisi yang kukerjakan pun juga sempat menjadi titik dimana apakah aku bisa menyelesaikan skripsi ini tanpa adanya motivasi? apakah ini nantinya akan berjalan baik-baik saja atau bagaimana?

Aku pun kemudian pulang kembali ke kampung halaman dengan perasaan yang kosong. Mungkin jika bisa dideskripsikan, raut wajahku pun juga sudah berbeda dan bukan seperti aku yang biasa. Selama mengerjakan proposal, hal tersebut aku sembunyikan dan tidak ada seorang pun yang tahu. Yaaa, pada akhirnya ku ceritakan juga hal tersebut ke orang tua ku hingga ke orang-orang terdekat. Meski demikian, perasaan kosong ini juga masih belum bisa membantu ku jika nantinya proposal skripsi ku diterima dan harus dilanjutkan hingga akhir.

Diterimanya proposal skripsi, isi hati?

Kabar gembira, proposal skripsi diterima. Kabar duka, hati masih terluka.

Meski demikian, aku masih tidak mau melanjutkan proposalku. Hati yang belum siap patah ini, membuat diriku berada di titik terendah yaitu tidak menambahkan progres kecil di skripsi ku. Sehari-hari aku hanya bermain gim di laptop, bahkan untuk membuka ms word saja aku tak ingin. Aku sempat memaksakan diri ini untuk menemui dosen pembimbing yang kemudian akhirnya diberikan sebuah revisi lagi. Lagi dan lagi, tidak kukerjakan revisi itu selama 2 minggu dengan mengurung diri di kamar. Keluar rumah hanya untuk mencari makan dan di kamar sepanjang hari.

Waktu telah berlalu selama 2 minggu, aku tidak menambahkan progres apapun. Aku hanya berkuliah biasa saja di semester 8 karena masih ada 2 mata kuliah yang tersisa. Hingga perkuliahan selesai, aku kemudian pulang dan berusaha menikmati liburan semester ku di kampung halaman. 

Fase penyembuhan

The best thing about storm, is that they always pass
Quotes tersebut cukup memberikanku pemahaman bahwa tidak ada badai yang tidak usai. Selama aku berada di kampung halaman, aku habiskan waktuku hanya untuk menyembuhkan hati dengan bertemu kawan-kawan lama, bersepeda selama seminggu penuh, juga tidak lupa banyak bercerita dengan orang tua. Aku juga sempat menulis di 3 halaman kertas buku catatan pribadi ku yang berisikan pesan untuk diriku di masa yang akan datang. Dengan maksud, ketika aku kembali pulang ke kampung halaman, ternyata aku sudah berhasil melewati fase penyembuhan yang tertulis di 3 halaman kertas.

Di titik ini, aku rasa aku sudah bisa perlahan untuk menyingkirkan pikiran terhadap masa lalu. Aku bertekad untuk mengerjakan kembali skripsi yang sudah tak terurus itu selama fase patah hati. Di titik ini juga aku berusaha untuk memperbaiki kembali terkait ibadahku, baca quran ku hingga amalan-amalan baik lainnya. Singkat cerita, aku kembali pulang ke kota dengan misi utama yaitu Kerjakan Skripsi Tuntaskan Revisi.

Kerjakan Skripsi

Setelah kembali ke kota, aku memutuskan untuk mengevaluasi semuanya dari nol. Aku yang absen dari pengerjaan skripsi akhirnya kembali menemui dosen pembimbing ku. Aku yang tidak pernah bimbingan pun ternyata diketahui oleh dospem ku hehe. Di titik ini, aku harus membuktikan bahwa patah hati bukan alasan untuk tidak menuntaskan skripsi. Setelah fase bimbingan pertama selesai aku mencoba mencari kembali refrensi yang berkaitan dan melakukan pengkodean.



Quotes tersebut selalu kubaca saat aku melakukan pengkodean programku. Di fase ini sembari mengerjakan kodingan, laporan, aku juga memperbaiki diri dengan mencoba kembali membaca al-quran yang terakhir di baca hanya di bulan Ramadhan.

Dampaknya tidak main-main, di setiap aku bimbingan baik dengan dospem 1 ataupun dospem 2 serasa lancar saja seperti tidak ada hambatan. Revisi yang diberikan pun rasanya bisa kukerjakan dalam waktu sehari-dua hari. Singkat cerita, pengkodean selesai, laporan selesai tapi ada satu hal yang ternyata aku biarkan yaitu paper publikasi. Aku coba kerjakan dengan secepat mungkin, hasilnya 2 paper berhasil selesai dan dapat disubmit dengan waktu pengerjaan hanya 1 minggu. 

Daftar sidang skripsi?

Setelah semua selesai baik berupa pengkodean program, laporan skripsi hingga paper yang harus dipublikasi, tiba waktunya untuk mendaftar ujian skripsi. Untuk sampai di tahap ini saja aku sudah tidak percaya, aku yang dulu hanya main game saja 2 minggu full kini sudah ada di tahap ujian skripsi. Aku yakinkan diriku sendiri untuk berani mendaftarkan ujian.

Semasa menunggu keluarnya jadwal sidang skripsi, aku hanya fokus menenangkan diriku. Tentunya aku juga tetap membaca materi agar tetap paham apa yang aku tulis. Jadwal pun keluar dan ternyata aku di jadwalkan sidang pada hari Jumat,10 November 2023 Pukul 10.00 - 11.00. Jadwal tsb keluar H-2 sidang tetapi anehnya aku tidak setegang itu, aku justru rileks saja dan sudah mencoba semaksimal mungkin agar tidak kaku saat sidang dimulai.

Waktunya sidang...

Hari h sidang, aku terbangun pukul set 3 pagi. Aku berusaha memaksimalkan waktu yang ada dengan shalat di 1/3 malam terakhir dan subuh berjamaah. Pagi itu juga kuawali dengan membaca Alquran agar hati semakin tenang. Jam 8 aku berangkat dan tiba di kampus jam 9. Masih ada waktu 1 jam aku coba untuk berdzikir dan berharap agar sidangnya lancar tanpa ada hambatan yang berarti.

Giliranku tiba, aku pun memasuki ruangan sidang. Aku tidak tegang sama sekali sihh mungkin sedikit panik iya. Kabel hdmi yang harusnya terhubung ke TV tapi tidak terhubung-hubung. Setelah 5 menit mungkin baru berhasil dan aku pun memulainya dengan melakukan presentasi pada power point ku. Waktu berjalan sangat cepat, 15 menit yang kugunakan untuk presentasi pun selesai dan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan dosen penguji. Pertanyaan yang disampaikan aku jawab dengan pemahaman akan skripsi ku. Banyak pertanyaan yang bisa terjawab, hanya saja laporan ku bisa dibilang "rombak total" dari bab 1, bab 2,bab 3 dan bab 4. Setelah menyampaikan revisi, aku kemudian diminta keluar dari ruangan terlebih dahulu, karena dosen penguji dan dosen pembimbing sedang berdiskusi untuk menentukan lulus tidaknya aku pada skripsi.

Setelah diskusi singkat, aku kemudian dipanggil dan dinyatakan lulus. Alhamdulillah. Hari itu aku bahagia sekali, mengetahui bahwa aku berhasil melewati hal yang selama ini menjadi bayang-bayang terbesarku selama kuliah. Setelah sidang, aku pun berfoto-foto dengan temanku yang hadir saat aku sidang.

Tuntaskan Revisi

Perasaan setelah sidang skripsi? Lega. Ada revisi? Yaudah kerjain ajaa wkwk.

Kayanya itu prinsip yang aku tanamkan kalau ada revisi, yaa mau gimana meskipun kita udah berusaha se sempurna mungkin mengikuti skripsi kating, tapi kalau dibilangin revisi yaa revisi. Revisi ini aku kerjakan dalam waktu 3 hari, di hari terakhir aku mengerjakannya dari pagi hingga malam. Hari itu sepertinya aku tidak berkomunikasi dengan siapapun baik online maupun offline. Jika aku capek pas revisi, hiburannya hanya buka tiktok habis itu lanjut lagi kerjain. Aku coba kerahkan semua yang aku bisa dan ketika aku menemui dosen penguji, alhamdulillahnya revisi ku telah diterima sehingga aku bisa mencetak buku laporan skripsiku. Hari ini tepatnya 21 November aku merasa lega karena semua berkas sudah masuk di perpus fakultas dan perpus pusat UPN. Aku merasa bangga atas apa yang aku perjuangkan selama fase titik balik.

Sedikit pesan moral penutup cerita

Terkadang, kita berpikir ketika kita sedikit terlambat dari teman-teman yang sudah mendahului kita berarti kita gagal. 
Nyatanya tidak juga. Meskipun kenyataannya aku termasuk yang lulus telat, tetapi aku berhasil menemukan jati diri ku, menjadi orang yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, menjadi orang yang lebih riang dan tentunya berharap dapat memberikan manfaat bagi sekitar. Aku juga sudah di fase untuk menerima semua takdir yang telah digariskan, sehingga sudah tidak ada lagi kata "kalau aja dulu gini pasti nantinya begini", menurutku jalan yang diberikan Allah sudah merupakan jalan yang terbaik untuk hambanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulang Pergi atau Ngekost ?

Nikmatnya ngekos? Bahagianya Pulang Pergi, enak mana ya? Well, kalau kamu tinggal di kota besar dan memiliki akses pendidikan yang bagus dibanding daerah lain kamu tidak perlu ngekos di kota orang karena daerahmu sendiri sudah termasuk yang maju dibandingkan yang lainnya. Tapi apasih kelebihan dan kekurangannya ? mari kita ulas !

Ngoding atau ga ngoding?

Ilustasi Bahasa Pemrograman Jauh sebelum memasuki dunia perkuliahan, aku pernah bermimpi untuk masuk di jurusan Informatika. Saat itu belum ada dibayanganku bahwa ngoding ternyata tidak semudah itu. Aku hanya tau bahwa nantinya bakalan ngoding dan ngoding dan ngoding lagi tanpa tau ngoding sendiri itu apa

Enak Gak Sih Jadi Mahasiswa ?

Maha-siswa , tingkatan tertinggi setelah 12 tahun kita menjalani wajib sekolah.Perjuangan menjadi mahasiswa bisa dibilang tidak mudah.Kurang lebih hanya 1/7 dari 700.000 sekian siswa yang mengikuti SBMPTN yang diterima di PTN itu belum dengan jalur yang lain.Saling sikut dengan teman satu sekolah menjadi hal wajar demi mengejar PTN impian.Pertanyaannya, Enak jadi "mahasiswa" ?